@phdthesis{repo1562, year = {2020}, school = {Poltekkes Tanjungkarang}, title = {GAMBARAN FASILITAS SANITASI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUMI WARAS KOTA BANDAR LAMPUNG}, month = {October}, author = {dewi, may puspita}, url = {http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1562/}, abstract = {Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitik beratkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air limbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan fasilitas sanitasi sekolah dasar di Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung Tahun 2020 yang meliputi kondisi sarana air bersih, kondisi saluran pembuangan air limbah, kondisi jamban, dan kondisi pembuangan sampah. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan fasilitas sanitasi Sekolah Dasar di Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung Tahun 2020. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sarana air bersih pada sekolah dasar Di Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung adalah sumur gali sebanyak 2 (22,22\%) sekolah dan PDAM sebanyak 7 (77,78\%) sekolah. Kualitas fisik air meliputi: tidak berwarna (77,78\%), tidak berbau (77,78\%), tidak berasa (77,78\%). Kondisi saluran pembuangan air limbah belum sepenuhnya memenuhi syarat. Jenis pembuangan tinja yang digunakan yaitu leher angsa. Kuantitas toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan ada 5 (55,56\%) sekolah dan toilet yang tidak terpisah antara laki-laki dan perempuan ada 4 (44,4\%) sekolah. Kondisi sarana pembuangan sampah belum semuanya memenuhi syarat. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk memperbaiki fasilitas sanitasi seperti memperbaiki lantai sumur yang retak agar mudah dibersihkan dan kedap air. Penting untuk air dalam bak mandi agar ditutup dan rutin dikuras setiap seminggu sekali untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk. Sebaiknya disediakan sabun cuci tangan pada setiap kran air dan toilet. SPAL yang rusak seharusnya segera diperbaiki agar air limbah tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap air bersih, tidak mengakibatkan pencemaran bagi permukaan tanah, seharusnya SPAL tertutup agar tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus serta tidak menjadi tempat perkembangbiakan biak bagi vektor dan bibit penyakit. Sarana pembuangan tinja di sekolah harus sangat diperhatikan kebersihannya, karena Jarak jamban dengan sumber air minimal 10 m agar tidak mencemari sumber air. Sarana pembuangan sampah yang ada di setiap ruangan sekolah harus memiliki tutup agar sampah tidak berserakan sehingga tidak mengganggu estetika dan} }