TY - THES PB - Poltekkes Tanjungkarang UR - http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/1309/ N2 - Penggunaan minyak goreng berulang, membuat kualitas minyak menurun atau disebut minyak goreng jelantah. Minyak goreng jelantah dapat mengendapkan lemak dalam pembuluh darah dan kanker hati. Banyak penelitian yang berhasil membuat minyak jelantah menjadi biodiesel serta sabun. Penambahan konsentrasi KOH dalam proses pembuatan sabun dapat menurunkan bilangan asam dan bilangan penyabunan pada minyak jelantah. Penelitian bersifat eksperimental yang bertujuan untuk melihat perbedaan setelah penambahan konsentrasi KOH dengan variasi konsentrasi 10%-50% terhadap bilangan asam dan bilangan penyabunan. Hasil analisa statistik uji Univariat didapatkan hasil konsentrasi 40% dan 50% mampu menurunkan bilangan asam sesuai SNI, sedangkan pada bilangan penyabunan hanya konsentrasi 50% yang dapat memenuhi standar SNI. Uji Paired T-Test dan ANOVA juga membuktikan perbedaan dalam pemberian konsentrasi KOH. Dalam penelitian ini dilakukan proses pembuatan sabun menggunakan minyak jelantah hasil pemurnian dengan konsentrasi KOH pada konsentrasi 50% dengan kadar air 0,64%, jumlah asam lemak 0,29%, alkali bebas 0,008% dan minyak mineral didapatkan positif. Lalu dilakukan pemeriksaan FT-IR, didapatkan terbentuknya sabun lunak ditandai dengan adanya gugus pada daerah bilangan gelombang (a) 3347,1 cm-1 yang merupakan gugus O-H. Pada bilangan gelombang (b) 2922 cm-1 yang menunjukkan stretching CH sp3. Nilai gelombang (c) 3117,4 cm-1 bending CH sp3 Pada bilangan gelombang (d) 1647,5 cm-1 gugus garam karboksilat Kata Kunci : Minyak Jelantah, Konsentrasi KOH, Bilangan Asam, Bilangan Penyabunan, Sabun, FT-IR Daftar Bacaan : 15 (1994-2020) AV - restricted M1 - diploma A1 - NANDO, MUHAMAD FIRSTRA LUCKY ID - repo1309 TI - OPTIMALISASI PEMBUATAN SABUN LUNAK BERBAHAN BAKU MINYAK JELANTAH DENGAN MENGGUNAKAN KOH Y1 - 2021/09/17/ ER -