%T PROSEDUR PEMBUATAN FLEXI DENTURE DENGAN KEHILANGAN GIGI 16,11,21,26 DAN 35,36,46 DENGAN KASUS CROSSBITE DISERTAI EKTRUSI DAN RESORBSI TULANG ALVEOLAR ( STUDI MODEL) %I Poltekkes Tanjungkarang %X Kehilangan satu atau beberapa gigi mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi bicara, pengunyahan, estetik, serta kesehatan tubuh secara umum. Kehilangan gigi yang tidak segera diganti dengan gigi tiruan dapat menyebabkan ektrusi. Ekstrusi gigi adalah pergerakan gigi keluar dari alveolus dimana akar mengikuti mahkota. Resorbsi tulang alveolar didefinisikan sebagai pengurangan linggir alveolar. Penulis mendapatkan studi model dengan kehilangan gigi 16,11,21,26 dan 46,35,36 dimana gigi anteriornya crossbite disertai ektrusi dan resorbsi tulang alveolar. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui jenis bahan, desain, teknik penyusunan gigi dan kendala-kendala yang terjadi serta bagaimana cara mengatasinya selama proses pembuatan. Prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan flexidenture adalah persiapan model kerja, duplicating, transfer desain, membuat biterim, penanaman model pada okludator, penyusunan elemen gigi, pemasangan sprue, boilingout, pembuatan lubang diatoric, pengolesan Could Mould Space (CMS), injection, deflasking, cut of sprue, finishing, polishing. Kesimpulan dari prosedur pembuatan gigi tiruan flexidenture pada kasus ini adalah penyusunan gigi posterior disusun secara normal dan gigi anterior disusun secara edgeto edge. Kendala yang didapatkan dalam proses pembuatan gigi tiruan yaitu kesulitan penyusunan elemen gigi 36 dikarenakan ruangan yang sangat sempit. Oleh karena itu teknisi harus lebih teliti dalam pemilihan elemen gigi dan pada saat proses grinding agar hasil yang didapatkan optimal. Kata kunci : Gigi tiruan flexi, crossbite, resorbsi tulang alveolar Daftarbacaan : 30(1991-2018) %D 2021 %L repo1210 %A MILA AGUSTINA