STUDI KASUS PADA BAYI BARU LAHIR NY.H DENGAN KETUBAN KERUH MEKONIUM DI PMB MASNON LAMPUNG SELATAN TAHUN 2019

Di wilayah Asia Tenggara, WHO menyebutkan 30% kematian neonatal mengarah kepada asfiksia neonatorum (23%) (WHO, 2018).Air ketuban keruh bercampur mekonium (AKK) dapat menyebabkan sindrom aspirasi mekonium (SAM) yang mengakibatkan asfiksia neonatorum yang selanjutnya dapat berkembang menjadi infeksi neonatal.Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di PMB Masnon Lampung Selatan pada bulan Februari sampai April 2019, ditemui 24 ibu bersalin yang 3 orang diantaranya dengan kasus ketuban keruh mekonium (13%).
Tujuan dalam melakukan penelitian pada studi kasus ini adalah untuk memberikanpenatalaksanaan terhadap Studi Kasus Pada Bayi Baru Lahir Ny.H dengan Ketuban Keruh Mekonium Di PMB Masnon Lampung Selatan Tahun 2019 agar dapat mencegah terjadinya aspirasi mekonium.
Metode yang digunakan pada kasus bayi baru lahir Ny.H dengan ketuban keruh bercampur mekonium adalah dengan melakukan fetal monitoring sebelum persalinan berlangsung, dan melakukan penghisapan mekonium pada rongga mulut dan hidung dengan menggunakan sucction setelah kepala bayi lahir dan sebelum melahirkan bahu.
Hasil dari penatalaksanaan yang telah diberikan pada bayi baru lahir Ny.H dengan ketuban keruh mekonium adalah bayi menangis spontan, kulit kemerahan, tonus otot aktif, keadaan umum dan antropometri pada bayi baik.Dalam pemberian asuhan dan penanganan pada studi kasus bayi baru lahir Ny.H dengan ketuban keruh mekonium telah dilakukan sesuai dengan standar dalam asuhan kebidanan.Disarankan untuk PMB Masnon agar menjadi bahan masukan untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan melalui pendekatan manajemen Asuhan Kebidanan terhadap Studi Kasus Pada Bayi Baru Lahir Ny.H dengan Ketuban Keruh Mekonium Di PMB Masnon Lampung Selatan Tahun 2019.

KATA KUNCI : persalinan mekonium – Sindrom aspirasi mekonium – Asfiksia Neonaturum